1.    1. Sepuluh hari pertama bulan merupakan waktu yang mulia dan barakah
وَٱلۡفَجۡرِ ١  وَلَيَالٍ عَشۡرٖ ٢
Demi fajar dan malam yang sepuluh (QS.Al-Fajr:1-2)
“wa layaalin ‘asr (dan malam yang sepuluh)” kata Imam at Thabarani dalam tafsirnya “adalah dalam malam-malam sepuluh dzulhijjah berdasarkan kesepakatan hujjah dari ahli tafsir”.
2.    2. Amal pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah paling dicintai Allah SWT
“tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan dzulhijjah)”, para sahabat bertanya : “tidak pula jihad dijalan Allah?” Nabi Shalallahu alaihi wasallam menjawab : “tidak pula jihad dijalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
3.    3. Haji dilakukan dalam waktu itu
4.    4. Di dalamnya ada hari Arafah
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab “puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya” (HR.Muslim).
5.    5. Pahala amal di hari-hari itu dilipat gandakan
Tidak ada hari yang lebih disukai Allah SWT untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh dzulhijjah. Berpuasa siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan sholat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
Tentu saja ada pengecualian untuk puasa pada tanggal 10 dzulhijjah karena pada hari itu diharamkan berpuasa.
6.    6. Keistimewaan membaca tahlil, takbir dan tahmid
Tida ada hari-hari yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh dzulhijjah. Karenanya perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad).
7.    7. Didalamnya ada Idul Adha
8. 8. Didalamnya disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban), yang dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah
9.    9. Disyariatkan takbir Muthlaq
Ibnu Taimiyah dalam majmu’ fatawa menjelaskan “hendaklah takbir dilalukan mulai dari waktu fajar hari Arafah sampai akhir hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 dzulhijjah), dilakukan setiap selesai mengerjakan sholat, dan disyariatkan bagi setiap orang untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika keluar untuk sholat Id”. Ini merupakan kesepakatan para imam yang empat.
1   10. Berkumpulnya induk-induk ibadah
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata “ tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh hari pertama dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk (besar), yaitu sholat, puasa, sedekah dan haji, yang semuanya ini terdapat pada hari-hari yang lain.