TEMARAM PERJUMPAAN (PART 3)
antara jumpa dan pisah
Malam yang dingin dalam perjalanan pulang terasa menyiksa dengan derasnya gerimis air hujan di sekujur tubuh….!
Kerap bertambah perih bersamaan dengan temaram perjumpaan yang kembali menyisipkan kebisuan, menimbun kesal dalam hati….!
Lembabnya cuaca melelapkan semua rombongan, yang terjaga hanya aku dan supir bus pariwisata tentunya, kesemua mata yang tlah letih dan puas menatap perlahan terbuka sipit saat bus pariwisata telah parker di tempat semula rombongan berangkat.
“ayo..ayo..bangun…bangun…sudah sampai surga…di lihat barang-barangnya…jangan sampai ada yang tertinggal” nasehat ku.
Sambil turun dari bus pariwisata, seketika seorang peserta rombongan menggerutu padaku,
“abangg…kemalamam lah….gak ada kendaraan awaq pulang….!!”
“owh tenang dek….ntar panitia yang ngantar adek pulang yaaa” aku menjelaskan.
“bang….awaq di tamora tinggal…siapa yang ngantar kan” peserta lain menggerutu.
(hah…apaaaa) “ ehhh…jauh yaaa dek…bentar yaa…panitia masih ambil kendaraannya”
“hahahaha….adek di jemput kok bang sama ayah…biasa jah la bang” canda nya.
(berghhh….reseh ni junior…berani-berani nya usil yaa).
Aku yang hampir terlupa mulai mengingat kembali pada gadis (nyebelin) yang manis dan imut sudah tak terjangkau pandangan binocular ku. Aku hanya bisa pasrah di antara kerumunan petualang muda yang sudah hampir membeku kedinginan.
“adek-adek sekalian….bang permisi yaaa….mau ambil becak di parkiran” pamit mau pulang awaq sebenarnya.
Di tempat pengambilan barang titipan (parkir kereta), saat hendak berangkat keluar gerbang terdengar suara menyeramkan dan tak ingin ku dengar.
Grrreeekkk….grrrreekk…krett…kreettt…buaarrrr….!
“lho kok…astagfirullah….horeee…kenapa pulak rante kereta awaq bisa lepas…hajab…” protes sendiri.
Sembari membenarkan kembali yang bersalahan (meletakkan rantai kereta pada tempat yang seharusnya), seketika radar menagkap sinyal keberadaan seorang sosok misterius sedang duduk kesepian di bawah pohon dekat gerbang kampus.
“Alhamdulillah…panjang umur bidadari awaq tuh…dicari-cari gak ketemu, disana rupanya sembunyi nya”
Walau tangan belepotan oli rantai, tetap cemungud jadinya karena target sudah dekat, hanya tinggal melepaskan missil nuklir kesasaran. Dengan terburu-buru ku bersihkan noda-noda bandel di kedua telapak tangan yang selalu menengadahkan doa ini. Dan dengan senang, riang, nyanyikan lagu gembiraa….aku melangkahkan revolution tepat kearah gejolak istiqlaliyah bidadari itu berada.
“hmmmm…dek…belum pulang…sudah malam lhoo…dimana rumah nya” Tanya ku dengan lembut
(asyyikk….akhirnyaa…setelah berabad abad lama nya)
“mau pulang bang…tapi nunggu kak anuh datang…kak itu masih ngantar peserta lain, di raya sity bang” cetus nya dengan manja.
(benar kata pepatah modern….jangan takut kehilangan kesempatan dalam kesempitan…hehehehehe)
Dengan segenap daya dan upaya, jiwa raga dan fikiran, ide cemerlang pun tercetuskan.
“owhhh…masih lama lagi kak tuh datang dek…udah jam segini lhoo, mau jam brapa lagi sampe rumah…kalau abang antar ja bagaimana..??” harap ku dengan cemas.
Cenat…cenut…cenat…cenut…duqq..duqq..tak..tik…bom…werrrr….
(adek…ayo lha dek…jangan terlalu lama berfikirnyaa…selak datang si kak yang mau antar adek tuhh…..,wey temaram perjumpaan kali ini harus bela awaq dunk)
“gak apa itu bang” Tanya gadis
(ya salam….astagfirullah…paling bisa yaaa buat orang penasaran, yaaa…gak apa lhaa dekk…Cuma antar doing lhooo)
“gak apa dek, ntar bang yang bilang sama kak tuh, lagian kalau kelamaan adek yang telat pulang lho, cemana” aku mencoba menjelaskan dan merasionalkan sambil berharap tentunya (woooohhh).
Tanpa bersuara si adek gadis manis nan cantik mengangguk tanda sepakat dengan tawaran nekat ku.
(hahahahahaha….alhamdulillah….eleuh…eleuh…susah ya emang meyakinkan bidadari kesasar di bumi ^_^)
Begitu hendak beranjak pergi dari penantian pinggir jalan, ehhh dasar temaram perjumpaan lah memang, enak saja datang si akak yang sudah janji mau ngantar gadis manis pulang ke hadapan kami berdua, belum lagi naik si gadis ke sebelah awaq.
(sambil mengedipkan mata ke si akak pengantar gadis, aku mau mengisyaratkan sandi morse pada nya kalau aku saja yang mengantar si gadis) Ehhh tak kusangka dan tak ku duga.
“kak awaq di antar bang yang ini saja yaa” ungkapnya.
(hah abang ini…abang punya nama dek…eleuh,…tapi….lhooo…gak salah ini…mimpi apa ngigo awaq yaaa…kok bisa dia duluan yang bilang…kenapa bukan aku saja)
Sambil menatap ku dengan penuh curiga dan pengertian seorang teman lama, si akak pun tersenyum-senyum sambil mengangguk dan mengatakan: “ya sudah gak apa, hati hati yaa sob”.
Dengan isyarat sandi kedip mata ala james bond ku katakan pada si akak (slow lha sob…makasih yaaa…hehehe)
Dan akhirnya…cuit…cuitt…pulang bareng deh bidadari dan malaikat cinta nya…ahahahahahaha
(ketawa-ketawa….apanya yang lucu…namanya juga temaram perjumpaan…gak romantic banget ente Ta’aruf an di atas permadani yang baru lepas rante, banyak debu proyek perumahan lagi, pada malam hari pula tuh…manalah cukup waktu ente….dasar…gitu saja sudah senang….ingat temaram perjumpaan hanya kasi hari ini saja ente senang…besok-besok hilang senang ente, makin temaram baru tau.)
bersambung................,
antara jumpa dan pisah
::Kode Pembuka::
“Cinta memberi semangat dalam hidup setiap insan yang memilikinya,
Cinta memberi ketegaran,
Cinta memberi kekuatan dalam tangis dan kecewa,
Anehnya. Cinta tak pernah membuat pemiliknya merasa kapok, jera, meskipun berulang kali ia merasakan pedih, kecewa, terluka dan terlalu banyak meneteskan air mata.”
Malam yang dingin dalam perjalanan pulang terasa menyiksa dengan derasnya gerimis air hujan di sekujur tubuh….!
Kerap bertambah perih bersamaan dengan temaram perjumpaan yang kembali menyisipkan kebisuan, menimbun kesal dalam hati….!
Lembabnya cuaca melelapkan semua rombongan, yang terjaga hanya aku dan supir bus pariwisata tentunya, kesemua mata yang tlah letih dan puas menatap perlahan terbuka sipit saat bus pariwisata telah parker di tempat semula rombongan berangkat.
“ayo..ayo..bangun…bangun…sudah sampai surga…di lihat barang-barangnya…jangan sampai ada yang tertinggal” nasehat ku.
Sambil turun dari bus pariwisata, seketika seorang peserta rombongan menggerutu padaku,
“abangg…kemalamam lah….gak ada kendaraan awaq pulang….!!”
“owh tenang dek….ntar panitia yang ngantar adek pulang yaaa” aku menjelaskan.
“bang….awaq di tamora tinggal…siapa yang ngantar kan” peserta lain menggerutu.
(hah…apaaaa) “ ehhh…jauh yaaa dek…bentar yaa…panitia masih ambil kendaraannya”
“hahahaha….adek di jemput kok bang sama ayah…biasa jah la bang” canda nya.
(berghhh….reseh ni junior…berani-berani nya usil yaa).
Aku yang hampir terlupa mulai mengingat kembali pada gadis (nyebelin) yang manis dan imut sudah tak terjangkau pandangan binocular ku. Aku hanya bisa pasrah di antara kerumunan petualang muda yang sudah hampir membeku kedinginan.
“adek-adek sekalian….bang permisi yaaa….mau ambil becak di parkiran” pamit mau pulang awaq sebenarnya.
Di tempat pengambilan barang titipan (parkir kereta), saat hendak berangkat keluar gerbang terdengar suara menyeramkan dan tak ingin ku dengar.
Grrreeekkk….grrrreekk…krett…kreettt…buaarrrr….!
“lho kok…astagfirullah….horeee…kenapa pulak rante kereta awaq bisa lepas…hajab…” protes sendiri.
Sembari membenarkan kembali yang bersalahan (meletakkan rantai kereta pada tempat yang seharusnya), seketika radar menagkap sinyal keberadaan seorang sosok misterius sedang duduk kesepian di bawah pohon dekat gerbang kampus.
“Alhamdulillah…panjang umur bidadari awaq tuh…dicari-cari gak ketemu, disana rupanya sembunyi nya”
Walau tangan belepotan oli rantai, tetap cemungud jadinya karena target sudah dekat, hanya tinggal melepaskan missil nuklir kesasaran. Dengan terburu-buru ku bersihkan noda-noda bandel di kedua telapak tangan yang selalu menengadahkan doa ini. Dan dengan senang, riang, nyanyikan lagu gembiraa….aku melangkahkan revolution tepat kearah gejolak istiqlaliyah bidadari itu berada.
“hmmmm…dek…belum pulang…sudah malam lhoo…dimana rumah nya” Tanya ku dengan lembut
(asyyikk….akhirnyaa…setelah berabad abad lama nya)
“mau pulang bang…tapi nunggu kak anuh datang…kak itu masih ngantar peserta lain, di raya sity bang” cetus nya dengan manja.
(benar kata pepatah modern….jangan takut kehilangan kesempatan dalam kesempitan…hehehehehe)
Dengan segenap daya dan upaya, jiwa raga dan fikiran, ide cemerlang pun tercetuskan.
“owhhh…masih lama lagi kak tuh datang dek…udah jam segini lhoo, mau jam brapa lagi sampe rumah…kalau abang antar ja bagaimana..??” harap ku dengan cemas.
Cenat…cenut…cenat…cenut…duqq..duqq..tak..tik…bom…werrrr….
(adek…ayo lha dek…jangan terlalu lama berfikirnyaa…selak datang si kak yang mau antar adek tuhh…..,wey temaram perjumpaan kali ini harus bela awaq dunk)
“gak apa itu bang” Tanya gadis
(ya salam….astagfirullah…paling bisa yaaa buat orang penasaran, yaaa…gak apa lhaa dekk…Cuma antar doing lhooo)
“gak apa dek, ntar bang yang bilang sama kak tuh, lagian kalau kelamaan adek yang telat pulang lho, cemana” aku mencoba menjelaskan dan merasionalkan sambil berharap tentunya (woooohhh).
Tanpa bersuara si adek gadis manis nan cantik mengangguk tanda sepakat dengan tawaran nekat ku.
(hahahahahaha….alhamdulillah….eleuh…eleuh…susah ya emang meyakinkan bidadari kesasar di bumi ^_^)
Begitu hendak beranjak pergi dari penantian pinggir jalan, ehhh dasar temaram perjumpaan lah memang, enak saja datang si akak yang sudah janji mau ngantar gadis manis pulang ke hadapan kami berdua, belum lagi naik si gadis ke sebelah awaq.
(sambil mengedipkan mata ke si akak pengantar gadis, aku mau mengisyaratkan sandi morse pada nya kalau aku saja yang mengantar si gadis) Ehhh tak kusangka dan tak ku duga.
“kak awaq di antar bang yang ini saja yaa” ungkapnya.
(hah abang ini…abang punya nama dek…eleuh,…tapi….lhooo…gak salah ini…mimpi apa ngigo awaq yaaa…kok bisa dia duluan yang bilang…kenapa bukan aku saja)
Sambil menatap ku dengan penuh curiga dan pengertian seorang teman lama, si akak pun tersenyum-senyum sambil mengangguk dan mengatakan: “ya sudah gak apa, hati hati yaa sob”.
Dengan isyarat sandi kedip mata ala james bond ku katakan pada si akak (slow lha sob…makasih yaaa…hehehe)
Dan akhirnya…cuit…cuitt…pulang bareng deh bidadari dan malaikat cinta nya…ahahahahahaha
(ketawa-ketawa….apanya yang lucu…namanya juga temaram perjumpaan…gak romantic banget ente Ta’aruf an di atas permadani yang baru lepas rante, banyak debu proyek perumahan lagi, pada malam hari pula tuh…manalah cukup waktu ente….dasar…gitu saja sudah senang….ingat temaram perjumpaan hanya kasi hari ini saja ente senang…besok-besok hilang senang ente, makin temaram baru tau.)
bersambung................,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar