ada peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". seakan - akan profesi seseorang itu tak jauh dari pengeruh orangtuanya atau orang yng mengasuhnya.
mungkin ini sebagai pembuka tulisan ini. masih ingat dengan kisah nabi Nuh as. yang diperintahkan membuat kapal yang sangat besar yang mampu menampung umat dan makhluk disekitarnya.
ketika hujan turun dari orang-orang beriman naik kedalam kapal dengan pertolongan Allah mereka selamat, ditengah hujan dan genagan air yang meluap membanjiri bumi.

Nabi Nuh as yang melihat anaknya berlari menuju gunung yang tinggi menolak menaiki kapal bahkan kata Tuhan : "Inni 'amalu Ghoiru sholih " betapa sakitnya nabi Nuh yang dicampakkan oleh anaknya sendiri dan diklaim oleh Tuhan bahwa itu bukan keturunanmu.
dikaitkan dengan pribahasa diatas seharusnya minimal bapaknya soleh anaknya juga soleh atau berkelakuan baik. sejelek apapun orangtua pasti menginginkan keturunannya lebih baik (sholeh) dari dirinya.

Mari kita pahami tentang pernyataan Allah swt tersebut ; kata 'amalun berbentuk masdar menunjukkan 'hasil' artinya hasil perbuatan. maka kurang lebih maksudnya "sesungguhnya anak ini dari hasil perbuatan yang tidak baik". artinya ibunya nyeleweng alias selingkuh.
pantas kalau begitu Tuhan mengatakan demikian, walaupun begitu pwlajaran yang dapat kita ambil dari nabi Nuh adalah keteguhan dan kesadaran jiwa nabi Nuh as. yang harus meninggalkan keluarga yang teradzab, mematuhi tugas Tuhan, dihianati istri dan sedikit disindir oleh Tuhan tentang status anaknya.
semoga bermanfaat.....