16 Oktober 2011 pukul 10:54



CINTA DI PASIR PANTAI


Ada apa dengan cinta, kenapa harus di pasir pantai, apa ada cinta di pasir pantai.

Apapun pertanyaan nya, yang pasti ini cinta di pasir pantai, sebuah perasaan yang nyata, penuh pergolakan jiwa, dan syarat akan sakitnya hati.

Berbincang tentang cinta, semua orang punya mazhab tersendiri. Yang pasti cinta itu datangnya dari mata turun ke kantong, eh maaf salah, dari mata turun ke hati ! !

Walaupun sudah banyak filofuf mendefinisikan cinta, tetap saja orang modern ribet memahami cinta itu apa, belum lagi dengar lagu mas bondan prakoso “ karena cinta tercipta sebagai pemuas nafsu belaka ”, argh sudah lah, sudah cukup selayang pandang cinta nya. Karena semua orang toh punya cintanya sendiri.

Dari penuh sesaknya dunia percintaan, “ CINTA DI PASIR PANTAI ” merupakan rasa kasih dan sayang berbalut rindu berlapis amarah terbungkus dalam qalbu. Ini cinta tak biasa, bukan juga luarbiasa, namun cinta berbeda dari biasa, cinta yang di ukir dengan keyakinan maghligai suci, di gores dengan tajam agar tak mudah hilang, namun tanpa sadar pena emas terbuang setelah goresan mengukir sangat dalam, hingga embusan angin semampai menerpa deras kedalam goresan, masih untung sang ukiran tetap menampakan goresan cintanya, sampailah ombak menerjang pelan menutupi dengan lembut ukiran itu, yang tersisa hanya riak-riak gelembung dan rasa sakit yang merintihkan hati, ingin ukir kembali dan coba melewati waktu, apa daya pena emas engan kembali setelah di buang tanpa hirauan dan gubrisan. Kemana hendak mencari, kini tiada pena tuk ukir kembali “ CINTA DI PASIR PANTAI ”. Haruskah mencari pena yang baru lagi, haruskah menemukan tempat tuk mengukir lagi, rasa kecewa yang mendalam sudah terlanjur menyelimuti perasaan. Begitulah sekelumit penjelasan singkat tentang “ CINTA DI PASIR PANTAI ”.

ga perlu panjang-panjang, cukup dengan memahami makna filosofis cinta nya, maka akan dengan sendirinya cakrawala cinta anda terbuka..hehehehehe


tunggu kelanjutannya yah……..!!!!