Temaram Perjumpaan (PART 2)

warning: sebenarnya mau ganti judul, gara-gara ada yang mengklaim judul ini udah di hak patenkan nya…eleuh….,
untung saja tidak terbukti…..,hehehehehe

Episode Sebelumnya::
Sungguh sebuah temaram perjumpaan yang terlalu singkat, membayangkan wajah manis nya saja aku tak bisa, semakin singkatnya tatapan itu…..!
Yaa…aku harus kembali ke aktifitasku yang menanti dan menumpuk banyak, semakin banyaknya…tidak ada yang di kerjakan…hahahaha 
Akan tetapi satu hal yang pasti dan terekam dalam memory, temaram perjumpaan yang tiada disangkakan tanpa sadar, di temaram perjumpaan berikutnya akan berubah jadi benih-benih penasaran yang menumbuhkan sebuah cinta.


New Episode.....!

Setelah usai dari rutinitas ibadah shalat subuh tanpa lupa berdoa memohon berkah pada Sang pemilik hati, jiwa, dan ragaku…..Rabbillalamin….! aku segera bergegas untuk aktifitas yang lagi-lagi tanpa ku sadari menjadi temaram perjumpaan yang berikutnya.

Sembari aku mengusap lembut dan perlahan kedua alis mata ku, mulai ku pandangi jam di dinding tepat pukul 07.00 wib, gubraakkk…..,ya salam…udah datang nih bus pariwisatanya..” guman ku dalam hati.
Dengan menggunakan teknik langkah seribu, aku menuju ruangan makan seberang pelataran kamar tidur ku. Dan jadilah pemecah rekor makan sambil memanaskan mesin kereta (Sepeda Motor).

Sekilas kemudian ku pacu kereta kearah titik kumpul keberangkatan, nah coba tebak…begitu sampai tujuan, tak sesosok peserta pun yang menampakkan dirinya (ngumpet dimana yaa). Dari pada kesal sendiri ku sapa bang supir bus beserta kenek nya yang menanti penumpang tak tepat waktu….”sudah lama sampai sini bang”.
bah….udah dari subuh kami datang lae, tapi kesepakatan nya gitu” celoteh bang supir bus pariwisata beserta kru nya.
hehehe…ia ya bang” aku tersipu malu.

Perlahan dan pasti akhirnya panitia dan peserta bermunculan menampakkan sosok aslinya (emang hantu apa). Di penantian ku bersama para supir dan perangkatnya yang menjemukan, ku sadari itu tidaklah sia-sia, mengapa…..?

Tentu entah takdir atau memang kebetulan (udah di sengaja sebenarnya saat pembagian peserta..hoho), aku satu bus dengan gadis manis penebar pesona siang yang telah lalu.
Setelah atur posisi tempat duduk paling depan agar bisa dekat gadis manis, subhanallah…dasar memang temaram perjumpaan, di tinggal sebentar udah di serobot peserta aja tempat duduk khusus ku untuk Taa’ruf dengan si gadis.

Dengan berat hati dan terpaksa aku duduk di sebelah supir (gak pake bangku brooo…acit naihh…), untungnya dari kaca kecil bang supir aku bisa mencuri pandang kearah si gadis jelita yang terlihat memejamkan mata (ya Allah…ini gadis merem aja cantik…apa lagi melek…hmmm), tanpa rasa jenuh selalu kupandangi bidadari yang terdiam membisu disusut kaca bus yang terurai tirai biru.

Dan terjadi lagi kisah yang membuat semakin temaram perjumpaan ku dengan si gadis, aku benar-benar kikuk tak tau nama gadis penebar pesona, sampai seorang teman nya datang dan menyebut kan nama indah yang terekam di telingaku….”….kasi tau gak yaa nama nya siapa…”.

Sambil tersenyum aku melafalkan nama nya berulang kali dalam hati ku”…gadiS….gadiS..”, tanpa terasa sudah hampir sampai setengah perjalanan, aku menganggap semakin temaram perjumpaan ku dengan gadiS…., aku benar-benar tidak bisa sedikitpun bertegur sapa dengan nya…., aku hanya bisa mengatur planning-planing saat tiba di lokasi wisata untuk memulai Taa’ruf dengan nya…..!

Tapi sekali lagi memang lah temaram perjumpaan, begitu tiba di lokasi wisata…hanpone ku berdering tanda Short Message Service telah datang….!
brooo….bus kami rusak di tengah jalan…atur semua peserta agar tidak berhamburan, tolong juga jurusan lain”.

La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, salah apa sih awaq,perasan gak ada beruntungnya hari ini” geram sendiri.


Terpaksa turun duluan dari bus dan terpaksa juga aku meninggalkan gadiS duduk manis di sudut kaca bus bertirai biru yang membuatnya semakin manis di pandang…!
Dengan menenteng TOA antik peninggalan para pejuang, aku mengatur barisan duduk setiap peserta masing-masing jurusan.

Sungguh kecewa oleh temaram perjumpaan, planning-planing ku batal semuanya, hingga hujan mengguyur dan menghanyutkan nya sampai muara tanpa hulu dan hilir.

                                                                                                            Bersambung……